LUMAJANG - Langkah cepat pihak Kepolisian dalam menangani kasus Tragedi Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang Jawa Timur mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.
Kali ini sejumlah tokoh masyarakat di Lumajang juga mendukung dan memberikan apresiasi kepada Kepolisian yang sudah menetapkan enam tersangka terkait insiden Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan meninggalnya supporter Arema saat laga melawan Persebaya, Sabtu malam (1/10/22).
Mantan pegiat bola di Lumajang, H. Herman Affandi menyebut langkah Polisi menetapkan enam terangka yang beberapa orang diantaranya adalah anggota Polisi, adalah wujud kerja keras Polisi mengusut tuntas tragedi tersebut.
"Saya menilai Polisi sudah bekerja keras dalam mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan, bahkan Kapolri mengumumkan sendiri tersangkanya. Ini bentuk keseriusan polisi dalam mengusut tuntas insiden di stadion Kanjuruhan Malang, " kata H. Herman Affandi di Lumajang, Jumat (7/10/22).
Mantan anggota DPRD Lumajang ini juga salut dan mendukung atas pernyataan Polri bahwa tidak menutup kemungkinan tersangka akan bertambah, karena kasus ini Polri terus melakukan penyelidikan secara intensif.
Hal senada juga disampaikan oleh Pengacara Senior Lumajang Mahmud SH, yang menyebut penetapan enam tersangka tentu dilengkapi oleh alat bukti yang mencukupi. Dan menurut Mahmud dalam melengkapi alat bukti ini tidak mudah, butuh waktu untuk proses itu.
Baca juga:
Kapolsek Kunir Ajak Siswa Bijak Bermedsos
|
"Namun faktanya Polisi bekerja cepat dalam menetapkan tersangka dalam insiden Kanjuruhan ini. Sekarang bukan saat yang tepat untuk berpolemik. Yang penting kasus ini benar-benar dituntaskan, karena telah menyebabkan sekian banyak orang kehilangan nyawa, " kata Mahmud SH.
Begitu juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Lumajang H. Akhmat ST. Menurut politisi PPP ini, tragedi stadion Kanjuruhan tidak boleh terulang lagi. Sepak bola Indonesia harus menjadi industri prestasi tanpa harus adanya korban jiwa.
"Kedepan pengamanan pertandiangan harus direncanakan secara detil antara pihak Panitia Pelaksana (Panpel) dan aparat keamanan, termasuk juga koordinator supporter. Ini penting agar masing-masing memegang tanggungjawab masing-masing, demi keamanan dan keselamanatan penonton, " kata H. Akhmat.
H. Akhmat juga mengatakan mengendalikan penonton yang jumlah sampau ratusan ribu dengan tingkat emosional yang tinggi, harus betul-betul cermat.
"Tidak mudah memang, apalagi dalam sebuah laga ada pihak yang kecewa karena kalah, ada pihak yang bergembira karena menang. Dan mereka ada dalam satu stadion, ini resiko keamanan memang sangat rawan. Karenanya semuanya harus belajar dari kejadian ini agar tragedi serupa jangan terulang lagi, apapun penyebabnya, " tegas H. Akhmat.
Ia meminta kepada publik agar mempercayakan kepada pihak yang berwenang termasuk Kepolisian dalam memproses tuntas masalah peristiwa Kanjuruhan ini.
“Mari kita dukung, kita kawal dan kita doakan agar para keluarga korban tabah, korban husnul khotimah dan Polri serta penegak hukum lainya segera bisa menyelesaikan kasus ini, jangan ada yang menunggangi untuk kepentingan tertentu atas duka dari peristiwa ini, ”pungkas Wakil Ketua DPRD Lumajang ini. (red/dw-1)